Jika Sering Bertelur Mutu Anakan Merpati Akan Menurun

Artikel terkait : Jika Sering Bertelur Kualitas Anakan Merpati Akan Menurun

    mnbjkg
    trikburung.com
    Burung betina yang bertelur terlalu sering kualitasnya akan makin menurun dan kesempatan untuk hadirnya gen resesif yang negatif akan makin besar.
    Burung yang hendak masuk periode breering mesti disediakan secara baik , baik dari segi fisik maupun mentalnya. Persiapan fisik berafiliasi dengan dukungan nutrisi dan manajeman yang baik. Idealnya antisipasi fisik dan kesehatan membutuhkan waktu 1 bulan. Ini periode “coditioning” atau “flushing”. Kalau burung betina bertelur hingga 2 kali sebulan , bagaimana mungkin merencanakan fisik dan kesehatan yang baik? Burung yang memasuki masa breeding akan mengalami stress. Kalau terlalu sering bertelur dengan sendirinya periode depresi akan makin berat.
    Kenapa bia begitu? Simak ulasan berikut:
    Baca juga:
    Tips Lengkap Mencetak Merpati Kolongan Juara 
    Woow , Merpati TerbangRendah di Jalan Raya Hingga 100km/jam

    Agak sukar menyeleksi aksara tertentu yang diturunkan oleh induk betina merpati maupun yang diturunkan oleh induk jantan , lantaran induk jantan dan betina potensial sama besar untuk menurunkan gennya terhadap anak-anaknya. Demikian juga dalam hal warna induk betina dan jantan sama-sama memberi kesempatan yang serupa ini lantaran gen yang diturunkan turunnya terbilang acak. 
    Jangan lupakan bahwa kakek , buyut dan seterusnya juga punya donasi dalam penurunan gen tersebut. Itu sebabnya membaca pedigree dalam penurunan gen menjadi penting untuk mengenali nenek moyang (trah) seekor burung merpati biar kita tidak salah dalam mempersiapan breding.
    Dalam urusan penurunan gen , kita menghadapi urusan gen lebih banyak didominasi dan gen resesif , dapat kita ambil pola dalam breeding , dapat saja ‘tembak keras’ mengikuti ibunya apabila memang gen yang menyeleksi tembak keras dari ibunya bersifat dominan. Tapi bagaimana kita tahu tembak keras ibunya apabila burung betina tidak pernah dilepas diuji dalam hal melayang kecuali dalam merpati pos.
    Mungkin kita dapat memperkirakan tembak keras ibunya dengan menyaksikan indukan dari betina tersebut atau dari kerabat jantan meskipun itu belum menjamin 100 % ,sehingga tidak ada jaminan bahwa ‘tembak keras’ yang keras itu akan menurun pada keturunannya semua cuma menurut pikiran yang sarat perkiraan serta evaluasi yang tepat. Karena ketidakpastian ini , maka dalam breeding senantiasa diusulkan prinsipnya yakni “The best vs The best” sehingga kesempatan untuk mendapat burung baik menjadi lebih besar.
    Di sinilah regenerasi indukan menjadi sungguh penting. Kecenderungan yang sering terjadi yakni apabila seorang breeder mempunyai golden pair , maka golden pair tersebut dipaksa untuk bertelur terus menerus. Dan akhirnya mutu anakannya akan menurun.
    Sekian , mudah-mudahan memberi manfaat. Salam penghobi merpati.

    Related posts