Makassar, 21 July 2017

Pengecoran Halaman Pasar Bulu – Bulu Maros Membuat Resah Pedagang

14 - Jul - 2017 | 19:49 | by: Jawaposs Makassar.com Editor
Pengecoran Halaman Pasar Bulu – Bulu Maros Membuat Resah Pedagang

jawapossmakassar.com – pedagang pasar Bulu-bulu, Jl Poros Maros-Makassar, Kelurahan Marrumpa, Kecamatan Marusu, Maros, Adrian mengeluhkan pengecoran halaman depan pasar yang miring ke timur, Jumat (14/7/2017).

Pasalnya, beton yang ada tidak rata sehingga air masuk ke dalam pasar. Hal ini membuat tempat penjual basah dan berlumpur serta digenangi air.

Beton yang ada lebih tinggi di bagian barat dibanding timur. Padahal di bagian timur halaman pasar yang menghadap ke barat ini, terdapat beberapa lods pedagang.

“Itu halaman depan pasar, pengecoran tidak rata. Lebih tinggi yang berdekatan dengan aspal. Sementara di dekat penjual lebih rendah. Makanya air mengalir ke lokasi pedagang kalau hujan,” ujar Adrian.

Meski hujan sudah berhenti, namun beton yang masih kasar dan kelihatan batunya itu, digenangi air. Tidak ada saluran khusus, untuk dialiri air jika hujan.

Bau busuk juga menggangu pedagang. Pasalnya, sampah yang belum dipungut lalu basah karena hujan juga berserakan. Hal tersebut menggangu pedagang.

Adrian melanjutkan, pengecoran tersebut dilakukan saat Ramadan. Sejumlah pekerja baru berada di lokasi saat malam. Namun kalau siang, tidak ada aktivitas pengerjaan.

“Kami juga tidak tahu yang kerja. Kepala pasar kami tanya, dia juga tidak tahu. Baru pekerjaannya asal ada saja. Justru mengganggu para pedagang, karena air berkumpul di tempat kami,” ujarnya.

Meski sudah dikerjakan dan difungsikan, tidak ada papan proyek yang terpasang di atas lahan sekitar 50 x 30 meter tersebut.

Hal ini membuat warga tidak mengetahui pemenang tender dan jumlah anggarannya. Halaman pasar tersebut juga digunakan warga untuk berjualan.

“Sampai sekarang, kami tidak pernah lihat ada papan proyek. Pekerjanya kami juga tidak tahu. Seperti dikerja sembunyi-sembunyi,” ujarnya.

Sementara, Bupati LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRa) Maros, Muh Amri mendesak, Bupati Maros Hatta Rahman untuk turun langsung memantau pasar tersebut.

Pasalnya, selama ini pedagang mengeluhkan pekerjaan asal- asalan tersebut.

Selain itu, Hatta juga diminta untuk segera mengevaluasi kinerja Dinas Koperindag yang tekesan melakukan pembiaran dan tidak taat aturan.

“Selama ini, kemana pihak pemerintah. Kenapa tidak ada yang pantau kondisi pasar disini. Dinas terkait juga harus dievaluasi,” ujarnya.

Laporan : Ahmad


BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Berita Utama,Ekobis,Maros,Sul-Sel | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Kategori Berita Utama

Kategori Ekobis

Kategori Maros

Kategori Sul-Sel