Makassar, 18 August 2017

LMPI, Minta Agar Danny Evaluasi Direksi PD Parkir

13 - Aug - 2017 | 09:31 | by: JawapossMakassar.com admin
LMPI, Minta Agar Danny  Evaluasi Direksi PD Parkir

MAKASSAR, JPM- Lagi lagi manajemen perparkiran yang penuh masalah dipandang berpotensi mendatangkan permasalahan. Sebelum semua itu terjadi, Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto diminta melakukan evaluasi terhadap direksi PD Parkir Makassar Raya.

 

Apalagi masalah parkiran yang memasaksakan masyarakat berada di depan rujab Walikota, sang jukir liar memasang harga untuk parkiran 5000 permotor, hal tersebut di kesalkan salah satu teman media, yang mana pada saat ingin parkir di mintai bayar langsung untuk parkirnya.

 

Harus ada evaluasi dari sekarang. Manajemen perparkiran kita sudah awut-awutan, masa potensi parkir tumbuh tapi pendapatan tidak tumbuh dengan wajar. Ini kan aneh,” terang Ansar Ketua Investigasi dan Monitoring LMPI

 

Menurut Ansar, ada beberapa masalah penting dalam manajemen perparkiran PD Parkir. Pertama, pengawasan sangat lemah. Terutama mengenai kinerja jukir, sistem perekrutan, dan transparansi pendapatan parkir dari potensi-potensi yang berhasil dikembangkan.

 

“2016 kemarin pendapatan PD Parkir cuma Rp 13 miliar dari Rp 15 miliar yang ditargetkan. Angka ini sangat rendah, bahkan tidak realistis jika dilihat dari potensi parkir yang dikelola,” katanya.

 

Banyak potensi parkir kata Ansar, yang tumbuh dari tahun ke tahun, tetapi pendapatan PD Parkir tidak tumbuh secara wajar. Ini menimbulkan tanda tanya besar.

 

“Ke mana potensi-potensi parkir itu? Saya lihat ada yang aneh. Entah apa, mungkin tata kelola yang tidak tepat, atau mungkin ada pemainan terstruktur. Nah, itu yang perlu dievaluasi wali kota. Kalau perlu lakukan audit,” terang dia.

 

Lanjut Ansar, Seperti yang ditampilkan Foto diatas membuktikan dini hari tepatnya di jalan Penghibur Makassar, Minggu (13/8/2017), Oknum jukir tampak tdk berpakaian seragam dan meminta untuk membayar uang parkiran sebesar 5000 rupiah, ditanya mengenai karcis, jukir mengatakan saya tidak punya karcis pak, “kan aneh?

 

Kedua kata Ansar, dari segi pelayanan, belum berkembang dengan baik. Para pengguna jasa dominan masih mengeluhkan pungli yang dilakukan para jukir liar.

 

Bahkan jika dihitung-hitung populasi jukir liar tumbuh melebihi jukir resmi. Ini menurut Ansar, terjadi karena mungkin ketidakmampuan PD Parkir mengcover persoalan perparkiran yang sangat komplit.

 

“Di mana-mana saja kita parkir dipungut retribusi. Yang memungut itu sebagian dominan jukir liar. Nah, jadi aneh kan? Kok ini dibiarkan terus terjadi. Jadi selama ini PD Parkir kerja apa?” ketusnya.

 

Karena itu Ansar berharap wali kota melakukan evaluasi. Terutama mengenai audit pengelolaan keuangan.

 

Pasalnya, jika ini terus dibiarkan, semakin besar kemungkinan terjadi kebocoran anggaran. Di mana potensi parkir terus tumbuh, tapi pendapatan tidak tumbuh secara wajar.

 

“Berarti ada kebocoran namanya kalau begitu keadaannya. Yang bertanggung jawab siapa? Ya direksi. Direksinya harus dievaluasi,” tandas Ansar

 

Laporan: Rahmayadi


BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Berita Utama,FOTO | Responses are currently closed, but you can TRACKBACK .

Comments are closed.

Kategori Berita Utama

Kategori FOTO