Tanda-tanda hewan terjangkit ringworm yaitu :
- Bulu rontok dan patah-patah, kadang disertai sisa-sisa kulit kering yang ibarat ketombe.
- Kulit kering yang mengelupas kadang ibarat sisik.
- Daerah kerontokan bulu biasanya berbentuk bulat (circular).
- Kadang hewan yang terserang hanya mengalami sedikit kerontokan/bulu patah di bab paras dan telinga.
- Biasanya puncak kerontokan pada kucing tampakdalam waktu 5 ahad sejak kontak dengan Microsporum canis.
Beberapa binatang (utamanya kucing) mampu terinfeksi dan menjadi carrier, menularkan jamur pada hewan lain. Pada kucing berbulu pendek dan mempunyai kekebalan tubuh yang baik, Ringworm dapat sembuh sendiri dalam waktu 4-6 bulan. Kucing dengan tata cara kekebalan badan yang bagus dapat terinfeksi namun sama sekali tidak menerangkan tanda-tanda tertular. Namun tidak ada jaminan kucing ini tidak menjadi carrier.
Ringworm menyebar melalui kontak dengan bulu atau ketombe yang terinfeksi dan mengandung spora. Spora jamur terdapat tersebar dimana-mana seperti di lantai, bulu yang rontok, sangkar, peralatan makan dan minum kucing, tempat tidur kucing, dsb. Hewan yang masih muda dan tua rentan terhadap jerawat jamur ini.
Ringworm ialah masalah yang sedikit sukar diselesaikan pada cattery, breeder atau pada pemeliharaan kucing berjumlah banyak. Induk kucing mampu saja tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda ringworm. Tapi begitu anaknya lahir dan berumur beberapa minggu, ringworm terlihat mulai menyerang anak kucing. Artinya cattery atau breeder tersebut tidak bebas ringworm.
Berbagai cara membasmi ringworm bermaksud menghilangkan jamur dan spora jamur dari tubuh kucing dan lingkungan sekitar (kandang, lantai, perlengkapan kucing, dll). Menghilangkan jamur penyebab ringworm dari badan kucing gampang-mudah sulit dan diperlukan teknik kerajinan tersendiri biar jamur tidak muncul kembali.
Membasmi Ringworm pada Tubuh Kucing
Cara menghilangkan jamur penyebab ringworm dari badan kucing yang paling baik yaitu dengan variasi 2 cara pengobatan, ialah pengobatan secara topikal (pengobatan luar : salep, obat gosok, shampoo) dan obat oral (makan). Salep dan obat gosok bisa digunakan untuk menyembuhkan ringworm yang terlokalisasi (terpusat). Sedangkan untuk membasmi spora dan ringworm yang luas daerahnya atau carrier, semestinya ditambah dengan penggunaan shampoo anti jamur.
Banyak opsi obat anti jamur yang dapat diberikan pada kucing. Karena sifat jamur yang agak badung, obat oral pun diberikan untuk jangka waktu agak usang. Tergantung jenis obatnya, jangka waktu sumbangan obat beragam mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan. Sayangnya sebagian besar obat oral mempunyai imbas samping kurang baik, apalagi kalau dipakai untuk jangka panjang. Beberapa reaksi jelek terhadap obat mampu saja timbul, oleh alasannya adalah itu tunjangan obat mesti diawasi dengan seksama oleh dokter hewan.
Pilihan Obat Oral
- Griseofulvin.
Durasi dukungan obat : 4-6 minggu atau lebih. Efek samping : cacat pada fetus kucing (jangan diberikan pada kucing bunting), gangguan pencernaan, nafsu makan menyusut atau hilang, penurunan aktivitas sumsum tulang, demam. - Itraconazole (Sporanox).
Durasi : 2 X 2 ahad sekali. Diberikan bersama kuliner berlemak untuk memajukan peresapan obat. Efek samping : cacat pada fetus kucing (jangan diberikan pada kucing bunting), hilang nafsu makan, adakala muntah, gangguan enzim hati (jarang). Jika nafsu makan hilang dosis obat diberikan bertahap selama dua hari, tingkatkan takaran obat jikalau tidak ada reaksi muntah lagi. - Fluconazole saban hari atau selang satu hari selama beberapa ahad. Efek samping : cacat pada fetus kucing (jangan diberikan pada kucing bunting), gangguan hati.
- Lufenuron (belum tersedia di Indonesia).
Diberikan setiap dua ahad sekali selama masa pengobatan. Obat ini sungguh efektif membasmi jamur tetapi relatif kondusif dibandingkan obat-obatan lainnya, diberikan 2 ahad sekali. - Ketoconazole sering digunakan sebagai anti jamur. Biasanya diberikan berbarengan dengan masakan berlemak biar peresapan obat lebih baik. Efek samping : cacat pada fetus kucing, mual, muntah, hilang nafsu makan.
Tanyakan takaran, frekuensi serta rentang waktu perlindungan obat pada dokter binatang langganan Anda. Perlu dikenang derma obat-obatan di atas dalam rentang waktu beberapa ahad mampu mengganggu keseimbangan tanaman normal usus. Akibat yang mungkin terjadi adalah diare atau feces lembek untuk beberapa usang. Feces akan wajar kembali setelah keseimbangan tanaman usus kembali wajar .
Pilihan/alternatif obat luar (topikal) :
1. Obat Gosok & Salep
Sebagian besar obat gosok cuma mampu didapat di Apotik dengan resep dokter binatang. Obat gosok cocok digunakan pada kasus ringworm lokal atau terkonsentrasi di beberapa kawasan selain bagian tampang kucing. Kekurangan obat gosok ialah warna obat yang berbekas pada bulu kucing dan wangi yang sedikit menyengat. Selain itu obat gosok agak sukar dipakai pada tempat disekitar mata kucing alasannya dapat mengakibatkan iritasi jikalau masuk ke mata.
Sepertihalnya obat gosok, salep anti jamur cocok digunakan pada perkara jamur yang terkonsentrasi di beberapa daerah. Umumnya salep mudah dibersihkan dan tidak meninggalkan bekas kecoklatan pada bulu. Kekurangannya salep bersifat lengket dan cenderung membuat bulu menggumpal (gimbal).
2. Shampoo dengan materi aktif Ketoconazole.
Shampoo dengan materi aktif ketoconazole 2 % seperti fungasol, mampu dibeli di apotik atau swalayan. Pastikan konsentrasi bahan ketokonazol yang terdapat pada bungkus adalah 2 %. Konsentrasi 1% seperti yang terdapat pada nizoral SS, kurang tuntas membasmi jamur Microsporum dan Trichophyton penyebab ringworm. Sebagian kecil populasi kucing alergi kepada bahan ketoconazole. Segera hentikan penggunaan, kalau reaksi alergi muncul pada saat memandikan. (lihat cara memandikan kucing dengan shampoo obat).
3. Shampoo dengan materi aktif Povidone Iodine.
Shampoo BetadineĆ¢„¢ dengan materi aktif povidone iodine 4 %, bisa di beli di Apotik atau supermarket. Shampo ini berwarna coklat renta seperti Betadine. Shampoo tidak meninggalkan bekas pada bulu jikalau dibilas dengan higienis. Shampo ini cukup efektif membasmi jamur, jika dipakai dengan benar (lihat cara memandikan kucing dengan shampoo obat). Hati-hati dengan reaksi alergi terhadap povidone iodine, sepertihalnya pada shampoo ketoconazole.
4. Lime welirang (sulfur) 0.5-5 %
Belerang yakni obat klasik untuk membasmi jamur. Larutan belerang 0.5-5 % bisa dipergunakan obat anti jamur. Kucing dimasukkan (celup) kedalam cairan welirang tersebut dan ratakan cairan ke seluruh badan. Kemudian keringkan dengan handuk dan hairdryer (pengering rambut). Biasanya dengan 2-4 kali pengobatan, jamur telah mampu dikendalikan. Kekurangan pengobatan ini yakni busuk welirang yang bisa mengakibatkan hilangnya nafsu makan kucing. Selain itu mampu juga dipakai obat semprot (spray) yang mengandung belerang. Obat spray & larutan sulfur tersebut bisa didapatkan di petshop-petshop.
Salep dan obat gosok lazimnya dipakai 1-2 x sehari. Shampoo obat dan larutan sulfur umumnya dipakai 2 x sepekan selama beberapa minggu. Cara-cara & obat-obatan topikal di atas yaitu opsi namun dapat juga dipakai bareng sekaligus. Seperti Shampoo & obat gosok atau shampoo dan larutan belerang atau obat gosok, shampoo & larutan sulfur. Jadwal bantuan masing-masing obat pun perlu dikelola sedemikian rupa supaya akibatnya optimal.
Referensi : drh. Neno Waluyo S.
Sumber
_____Cafeberita.com_____